INSPIRASI MAWADDAH: Eidul Adha... mengingat Nabi Allah Ibrahim AS.

Tuesday, August 21, 2018

Eidul Adha... mengingat Nabi Allah Ibrahim AS.

Salam Aidul Adha.

Sama-sama kita mengingati pengorbanan Nabi Allah Ibrahim Alaihisalam.

Pengorbanan Nabi Ibrahim AS hingga ke tahap menyembelih

anak kesayangannya, Nabi Ismail.

Kita bagaimana ye?

Semoga peristiwa luarbiasa ini ini akan membina

kekuatan diri untuk berkorban

apa sahaja demi menegakan Kebenaran Allah swt.

Semoga Allah masih memberi peluang lagi beramal sebaiknya

pada 10 hari pertama bulan Zulhijah.

Mohon limpah Rahmat Mu ya Rabb....

Hingga keakhir hayat dan mendapat pembelaan Mu di Hari yang tiada pertolongan melainkan dari NYA jua.

....foto ehsan carian google....

No comments:

Dari HAMZA YUSUF - President Zaytuna College, Carlifornia, USA. SmarTop suka bersamanya.

"We are caretakers of this Religion - It has been given to us as a sacred trust, handed down by people who took this trust and carried it to the next generation. If we don't take it and protect it and preserve with our minds, heart and bodies - then we will have monsters take it and abuse it and make it exactly the opposite of what it is. We have an immense challenge and we have to wake up to what is happening."

Pra sekolah SmarTop Subur Fitrah adalah usaha kecil ke arah itu. Semoga Allah meredhai.

DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH MAHA PENYAYANG

KHUATIR.......

Sering kita dengar bicara hati
Khuatir dihari tua tiada siapa yang peduli
Merenung jauh berfikir dan memerhati
Budaya hidup anak-anak kini
Mungkinkah nanti tiada siapa ingin mendekati
Menjalin mesra melayan diri

InsyaAllah anak-anak akan mengerti, memahami
Yang tua perlu dira'i jangan sampai terguris hati
Janji Allah itu pasti
Jalan pintas ke Syurga hanya jika budi pekerti tinggi
Terhadap yang tua ikhlas tanpa berbelah bagi

"La tahzan", kata pujangga
Jangan khuatir kata kita yang biasa-biasa
Pasrah bulat pada yang maha Esa
Iman dan taqwa bekalan sentiasa
Jangan lagha dan jangan leka
InsyaAllah kita Allah pelihara.

KU INTAI-INTAI

Hari-hari aku intai-intai akan perjalanan yang dulu,
Ku cari-cari di mana salah ku,
Ku renong-renong falsafah prinsip hidup ku,
Ku masih rasa ada yang terbeku di kalbu

Namun perjalanan ku sudah hampir ke destinasinya,
Sudah amat kurang tempat berlindung ditepian.
Untuk melepas lelah dan mohon pertolongan

Sering ku rasa bersendirian
Ku pujuk hati dan kan ku kata pada diri jangan kehairanan
Nanti disaat-saat akhir tidak akan ada teman
Aku dan Izrail itu sahaja, pastikan jangan ketakutan
Untuk itu taubat nasuha tidak berhenti ku pohonkan
Amal soleh ku cuba rangkai, mendidik hati dengan ehsan
Rahmat Allah semoga terkesan
Pada diri yang kerdil ini dan semoga hasrat kesampaian
MendapatTaman Syurga yang ku idamkan,
Semoga tanpa hisab, bersama semua yang ku sayang.

GUGUR DI LEMBAH REDHA MU

Teringat peristiwa musim gugur semasa remaja
Nun jauh di dunia atas angin merentas lautan jauhnya
Pohon-pohon menguning lantas kemerahan pula
Kemudian gugur ke bumi ibarat permadani cantiknya
Ia petanda akan tibanya musim dingin yang akan melanda.

Ketika itu melihahat peristiwa ini rasa seronok dihati
Tetapi tidak pernah terlintas ciptaan Allah ini membawa erti.
Pusingan hidup saling berganti dan harus waspada pada apa yang menanti
Hakikatnya setiap insan akan gugur juga kebumi

Ketika itu hanya bercerita akan keindahannya semata
Bermegah bukan bersyukur diperlihatkan akan peristiwa
Aku bijak maka aku berpeluang dan merasa
Menjelajah bumi Allah hingga ke mana-mana.

Kini aku insaf masa berlalu dalam hidupku tanpa mengerti tujuan diciptakan
Menyangkakan pintar diminda sudah sangat kecukupan.
Menyangkan itu jaminan hidup sejahtera berjaya meraih kebendaan dan kekayaan
Soal kewajiban amat kurang di beri perhatian.

Allah maha kasihan dan mengingatkan agar kejahilan tidak berpanjangan
Taubat nasuha ku panjatkan,sungguh-sungguh ku panjatkan
Semoga gugur ku nanti di bumi nyata mendapat lindungan mendapat pertolongan
Dari Allah yang maha pengasih maha penyayang.

AYUH BANGUN

Di malam dingin...
Sunyi sepi
Perlahan ku dekati kamar putera puteri
yang kini dewasa
Tercegat seketika.......

Kdengari dengan penuh harapan
Ingin mendengar tangis ratapan
Munajat pada Ilahi
Memohon keampunan
Memohon kekuatan
Memohon pertolongan
Membela diri
Untuk menabur bakti seperti serikandi
Untuk menjadi seperti Sallahudin alAyubi

Ayuh bangun......
Lontarkan selimut itu
Ketepikan dakapan sementara waktu
Masa kita bukan untuk diri semata
Masa kita untuk menegak kebenaran
membela maruah agama
Kita Islam bukan hanya pada nama

Kalau berat membuang selimut
Bagaimana mahu bangun menuntut
hak asasi yang diragut
manusia rakus kuasa

Kalau berat mahu memisah
pelukan kasih manusia biasa
Bagaiman mahu mengadai harta dan nyawa
Untuk yang maha Esa, Pencipta kita

Jangan lupa pada ikrar
"Alastu bi Rabbi kum, bala! syahidna. "
Keselesaan dan kemewahan
Bukan hak mutlak bagi kita
Ia amanah untuk kita bekerja menuju padaNYA

Ayuh Bangun......
Esuk mungkin bukan hari kita
Esuk mungkin terlambat dan usaha kita sia-sia
Bagaimana nanti kita bicara
Di hadapan mahkamah Agung yang Maha Kuasa

Ayuh bangun....
Jangan biarkan dingin malam menggangu gugat
Semangat juang warisan Junjungan
Jangan menyesali dakapan manusia biasa
kerana di syurga nanti ganjarannya tidak terkira

Ayuh bangun....
Segera!

SEHARI SEHELAI BENANG.......

DARI USMAN BIN AFFAN BERKATA: "AKU TELAH MENDENGAR RASULULLAH SAW BERSABDA: "Setiap orang Islam apabila waktu solat fardhu telah tiba, kemudian ia menyempurnakan wudhunya dan melakukan solat dengan khusyuk, melainkan solat itu akan menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya, selama tidak melakukan dosa besar, yang demikian itu berlaku untuk sepanjans masa," H.R MUSLIM
MATI bukan penghujung penghidupan. Ia hanya perpisahan anta jasad dan nafsu / ruh. Bentuk penghidupan bertukar ke alam barzah, kemudian bertukar pula ke alam akhirat dan kemudian ke alam Neraka atau Syurga. Doa kita sentiasa : "Ya Allah kuniakalah pada ku kesejahteraan di dunia, dan kesejahteraan di akhirat, dan jauhkan dari api Neraka. Allhuma Amin.
Dari AishahRA bahawasanya RasulullahSAW bersabda: "Barangsiapa yang berusaha mendapatkan redha Allah sekalipun dengan risiko kemarahan manusia, maka Allah meredhainya dan menjadikan manusia redha padanya. Barangsiapa berusaha mendapatkan redha manusia dengan melakukan apa yang menimbulkan kemarahan Allah, maka Allah murka kepadanya dan menjadikan manusia murka pula kepadanya." (Dari Ibnu Hibbandalam Shahihnya).
"DAN TUHANMU TELAH PERINTAHKAN SUPAYA ENGKAU TIDAK MENYEMBAH MELAINKAN KEPADA NYA SEMATA-MATA, DAN HENDAKLAH ENGKAU BERBUAT BAIK KEPADA IBU BAPA. JIKA SALAH SEORANG DARI KEDUANYA ATAU KEDUA-DUANYA SEKALI SAMPAI KEUMUR TUA DALAM JAGAAN DAN PELIHARAANMU MAKA JANGANLAH ENGKAU BERKATA KEPADA MEREKA (SEBARANG PERKATAAN KASAR) SEKALIPUN PERKATAAN 'HA' DAN JANGLAH ENGKAU MENEGKING MENYERGAH MEREKA TETAPI KATAKANLAH KEPADA MEREKA PERKATAAN YANG MULIA.(AL-ISRA' 23)